Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berita untuk Anda

Keuntungan Dan Manfaat Dari Sistem Zonasi

Zonasi Sekolah - Dunia pendidikan Indonesia selalu ramai oleh berbagai isu setiap tahunnya. Apa isu yang sedang hangat saat ini? Ya, sistem zonasi.

Sistem zonasi selalu menjadi topik hangat yang tak jarang melahirkan perdebatan sengit. Ada yang pro namun tak sedikit yang menentang.

Apapun itu, nampaknya sistem zonasi masih akan diterapkan dalam tahun-tahun mendatang, meskipun jelas perlu penyempurnaan di sana-sini.

Bagi sebagian pihak, sistem zonasi dianggap tidak mengakomodir kepentingan mereka, khususnya mengenai kebebasan memilih sekolah.

Tetapi di sisi lain, pemerintah berargumen bahwa metode ini mampu membawa dampak signifikan bagi dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Lalu seperti apa sebenarnya keuntungan dari sistem zonasi?

Dalam kesempatan kali ini, Adi Fun Learning sebagai blog yang khusus membahas seputar isu, inovasi dan permasalahan dunia pendidikan akan mengudar beberapa hal positif dari sistem ini.

Sistem Zonasi 

Pemerataan Kualitas Pendidikan

Ini adalah tujuan sekaligus alasan utama mengapa pemerintah menerepkan sistem penerimaan siswa baru berdasarkan pemetaan atau zonasi.

Harus diakui oleh semua pihak, ada kesenjangan yang lebar sekali pada sekolah negeri. Ada yang maju dan berprestasi setiap tahun, namun adapula yang mutunya sangat memprihatinkan. Tentu hal ini tidak boleh terjadi.

Semua sekolah negeri dibiayai dari uang rakyat, maka semua elemen masyarakat berhak mendapatkan mutu yang sama baiknya.

Dengan adanya sistem zonasi, maka pemerataan pendidikan bisa semakin tercapai dan kesenjangan kualitas antar sekolah negeri mampu dipersempit.

Bagaimana caranya? Coba saja kita berefleksi sejenak. Sekolah yang maju biasanya (atau selalu) mendapat input siswa yang baik, entah itu secara akademik maupun latar belakang orang tua. Hal ini mempermudah guru dan kepala sekolah untuk berimprovisasi dalam kegiatan belajar mengajar.

Dengan bahasa yang lebih jujur, sekolah yang diisi siswa pintar bisa semakin maju, sedangkan sekolah terbelakang, pinggiran dan buangan akan tetap menyedihkan karena selalu mendapat siswa yang kurang pandai.

Hal ini tidak boleh dibiarkan terus menerus. Harus ada pemerataan. Dan sistem zonasi adalah jawabannya.

Dengan sistem zonasi, nantinya tidak akan ada sekolah negeri yang favorit atau terbelakang. Tentu saja, penerapan program ini tidak akan serta merta memeratakan pendidikan di Indonesia.

Justru dengan analisa paska penerapan sistem zonasi, pemerintah nantinya harus memutasi dan membina beberapa guru yang memang perlu untuk ditingkatkan kemampuannya maupun memberikan pendampingan kepada sekolah yang memang benar-benar membutuhkannya.

Baca juga : Kontroversi memberikan hadiah kepada guru dari walimurid.

Mengurangi Angka Kemacetan 

Keberadaan sekolah favorit mampu menyedot para pelajar pandai dari berbagai daerah, bahkan yang rumahnya jauh sekalipun.

Apa akibatnya? Ya, kemacetan. Isu ini sebenarnya sudah lama digaungkan.

Sistem zonasi hadir untuk setidaknya mengurangi angka kemacetan. Siswa akan bersekolah di tempat yang paling dekat dengan rumahnya.

Pemetaan Secara Komprehensif

Seperti argumen yang pertama, dengan adanya sistem zonasi, maka diharapkan kesenjangan antara sekolah favorit dan sekolah buangan tidak ada lagi. Atau setidaknya menyempit.

Hal ini bisa terjadi hanya jika pemerintah serius menganalisa progress paska PPDB / PMB.

Untuk lebih jelasnya silahkan simak ilustrasi berikut :

Sebuah kota memiliki sekolah A yang dikenal sangat favorit. Muridnya mayoritas berasal dari kota / kabupaten disekitar kota tersebut. Karena ini sekolah favorit, maka siswa yang bisa mendaftar di sana adalah mereka yang cerdas dan bernilai baik.

Apa yang terjadi kemudian? Orang akan mengira kota tersebut tingkat pendidikannya sudah maju karena keberadaan sekolah A. Padahal murid-muridnya bukan berasal dari kota tersebut.

Kompetisi Sehat Demi Peningkatan Mutu

Paska program penerimaan siswa baru berdasarkan zonasi, maka sekolah-sekolah yang tadinya biasa menyebut diri buangan atau pinggiran akan terpacu untuk memperbaiki diri.

Mereka akan bangkit untuk kemudian mengenyahkan label tersebut demi menjawab kepercayaan dari wali murid yang anaknya cerdas dan biasanya memilih sekolah lain yang lebih favorit.

Dari sinilah akan muncul persaingan sehat dan melahirkan inovasi dari berbagai pihak. Tentu pemerintah dan masyarakat harus tetap mengawasi hal ini agar tidak melenceng menjadi kompetisi yang tidak sehat.

Baca juga artikel tentang Memimpikan Sebuah Pendidikan yang Membebaskan.

Demikianlah empat manfaat dan keuntungan dari sistem zonasi versi Adi Fun Learning. Tentu tidak ada satupun hal yang sempurna di dunia ini. Untuk itu mari kita berusaha dan bekerja sama untuk mensukseskan peningkatan pendidikan di Indonesia.

Percayalah, siapapun presidennya dan apapun sistem yang dipilih, jika tidak ada kesatu-paduan dari segenap komponen bangsa, maka tujuan dan cita-cita hanyalah sekedar impian. Mari sempurnakan sistem zonasi bersama-sama dengan ikhlas dan visi yang jelas. (Adi Fun Learning)

Posting Komentar untuk "Keuntungan Dan Manfaat Dari Sistem Zonasi"