Modifikasi Metode Drill Dalam Pembelajaran
Modifikasi Metode Drill - Metode drilling
sering disebut membosankan, kaku dan berpotensi membuat anak menjadi stres.
Apakah ini benar? Ya, memang demikian adanya.
Namun sebagai sebuah metode
pembelajaran, drill tentu juga memiliki kelebihan yang khas yang mungkin tidak
dimiliki metode yang lain.
Di dalam artikel sebelumnya,
kita sudah membahas cukup dalam mengenai metode pembelajaran drill :
pengertian, jenis, penerapan dan kelebihan serta kekurangannya.
Di artikel ini, Adi FunLearning akan membahas mengenai sisi yang lebih practically, yakni modifikasi
pada metode drill agar lebih efektif dan menyenangkan.
![]() |
guru menjelaskan dan memberi latihan |
Hakikat Metode Drilling
Pada hakikatnya metode
pembelajaran drill menitikberatkan pada pembiasaan, sehingga siswa nantinya
akan jadi terbiasa untuk mengerjakan soal-soal atau memecahkan masalah di dalam
konteks nyata.
Metode drilling memang
berfokus pada pemberian latihan-latihan yang intensif dan kontinyu, sehingga
peserta didik mampu memahami serta menguasai materi.
Untuk mencapai tujuan ini,
maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para guru selaku fasilitator
pendidikan sekaligus mentor dan pelatih :
1.
Pemberian penjelasan materi harus tuntas dan jelas.
Pemberian sesi latihan tidak
akan berguna sama sekali, biarpun soalnya bervariasi, mengundang rasa
ketertarikan siswa melalui gambar / infografis, atau adanya rewards.
Step pertama adalah pada saat
explanation. Guru harus benar-benar terperinci menjelaskan materi dengan terang
benderang sampai sedetail-detailnya.
Penjelasan ini harus sampai
tuntas dan jika perlu diselingi quiz untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa
akan materi yang diajarkan.
2.
Lakukan reteaching dan elaborasi sebelum masuk ke sesi drilling.
Bahkan sebelum memasuki sesi
drilling, beberapa saat sebelumnya harus dilakukan reviewing melalui
reteaching. Hal ini bukan hanya untuk refreshment, namun juga sebagai
scaffolding bagi pemahaman siswa agar lebih mantap dalam memasuki sesi
drilling.
3.
Perhatikan kondisi psikis dan fisik siswa.
Perhatikan juga kondisi psikis
dan fisik siswa. Jika mereka baru saja melakukan mata pelajaran olahraga dengan
sesi yang cukup berat : marathon misalnya, maka lebih baik sesi drilling
diundur saja.
Kondisi fisik dan psikis siswa
benar-benar mempengaruhi kesiapan mereka dalam mengikuti sesi drilling. Pada
akhirnya hal ini akan berpengaruh pada capaian peserta didik.
![]() |
jangan lupa tersenyum |
4.
Menu latihan yang diberikan harus teruji dan terukur.
Bagaimana untuk memastikan hal
yang satu ini? Satu-satunya cara adalah dengan guru menjawab semua soal ini
terlebih dahulu memakai sudut pandang siswa.
Soal yang terlalu berat,
melebar, tidak sesuai dengan materi yang diajarkan dan yang redaksionalnya
tidak jelas lebih baik disingkirkan saja. Hal ini akan membuat peserta didik
menjadi stres dan kegiatan belajar mengajar Anda tidak efektif.
5.
Harus ada sesi review, remedial dan enrichment
Sesi review juga merupakan
sesuatu yang wajib. Pastikan anak-anak memahami tujuan dan terlebih jawaban
serta cara menjawab yang benar dari soal-soal yang Anda berikan.
Adalah sangat baik jika
setelahnya Anda menganalisa pertanyaan (baik verbal maupun tertulis) yang
kebanyakan siswa gagal menjawab dengan benar lalu melakukan reteaching singkat.
Setelahnya guru bisa
menyelenggarakan remedial atau enrichment tergantung hasil yang didapat oleh
peserta didik.
Modifikasi dan Penerapan Metode Drilling
Di dalam artikel sebelumnya,
kita juga sudah membahas berbagai isu terkait penerapan metode drilling. Pada
hakikatnya semua metode memiliki kelemahannya masing-masing.
Lalu bagaimana cara
meminimalisir kelemahan dalam metode drilling?
Berikut adalah beberapa hal
yang mungkin bisa Anda pertimbangkan sebelum melakukan metode drilling pada
peserta didik :
#1 Penjelasan yang rinci,
jelas, tuntas, dan efektif.
Pastikan semua murid Anda
setidaknya tahu apa yang sedang dan akan dipelajari. Beri batasan yang jelas
mengenai materi yang sedang menjad fokus pembahasan Anda.
![]() |
jelaskan dengan rinci |
Dalam hal ini, memang paling
baik menggunakan metode klasikal atau ceramah, namun jika Anda mengajar SMA
atau Perguruan Tinggi, Anda bisa menggunakan metode presentasi atau
peer-teaching. Hal ini tentu lebih menarik.
Gunakan slide yang jelas dan
selingi dengan quote yang berisi cuplikan inti materi agar mudah di-capture
oleh siswa. Khususnya Anda yang mengajar di kelas yang gemuk, yakni yang
memiliki banyak murid.
#2 Mempersiapkan peserta didik.
Jelaskan bahwa Anda akan
melakukan drilling. Katakan dengan jelas bagaimana metode drill Anda, apakah
itu soal-soal tertulis, melalui computer, quiz atau latihan fisik tertentu
(mengajar olah-raga).
![]() |
ilustrasi pemberian pertanyaan pada siswa |
Katakan juga bagaimana
tips-tips untuk bisa mengerjakan drill ini dengan baik, seperti ketika
listening time : tulis hanya yang ditanyakan, dll.
#3 Memberikan latihan yang
terukur.
Ketika melakukan drill,
pastikan semua soal dan apa yang Anda berikan terukur. Jangan sampai ada yang
keluar dari pembahasan sebelumnya.
#4 Melakukan pembahasan
bersama-sama.
Setelah itu semua soal
haruslah dibahas bersama-sama dengan tuntas. Beri sesi pertanyaan sehingga
siswa dapat mengutarakan kesulitannya.
#5 Menganalisa hasil.
Analisa hasil drilling Anda.
Beri catatan untuk siswa yang perlu mengikuti reteaching, beri perhatian pada
soal yang membuat banyak peserta didik salah menjawab, dan gunakan itu semua
untuk menyempurnakan drilling Anda selanjutnya.
![]() |
siswa antusias |
Kesimpulan
Sebagai sebuah metode
pembelajaran, drilling tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Melakukan
modifikasi seperti di atas bertujuan supaya meminimalisir kelemahan dari metode
drill ini. Untuk artikel mengenai metode pendidikan lainnya, silahkan klik disini. Atau silahkan kunjungi esai edukasi, sebuah blog yang berfokus untuk
menampilkan aneka artikel berkualitas seputar pendidikan, parenting dan pengembangan
diri.
Posting Komentar untuk "Modifikasi Metode Drill Dalam Pembelajaran"
Komentar Anda akan muncul setelah kami moderasi. Terima kasih sudah berkunjung.