Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berita untuk Anda

Pro Kontra Pemberian PR Kepada Siswa

Adi Fun Learning - Tersiar kabar Mendikbud melarang guru memberi PR kepada para siswa. Hal yang sama juga dilakukan beberapa kepala daerah. Respon yang munculpun beragam.

Apa sebab hal ini terjadi? Inilah sesuatu yang harus dipikirkan bersama. Semua harus memahami esensi memperbolehkan atau larangan memberi PR. 

Saya menulis artikel ini sembari mengingat bagaimana ekstrimnya masa kecil saya. Tugas yang menumpuk dan mengerjakan soal latihan berlembar-lembar. Setelah itu masih harus diberi PR oleh guru.

Nampaknya itu semua adalah masa lalu. Kini ada kecenderungan yang luar biasa ekstrim juga.

Banyak stake-holder dalam dunia pendidikan, entah itu pejabat yang levelnya tinggi dan berdiam di ibukota hingga para pengawas dan pelatih yang memberi pengarahan guru, mendorong agar siswa tidak usah diberi PR.

Pro Kontra Pemberian PR Kepada Siswa / adifunlearning.blogspot.com
Siswa tidak suka PR


Saya lalu menghela nafas panjang. It's weird! Negeri ini tampaknya suka yang ekstrim-ekstrim. Dulu hobi keukeuh di satu sisi, sekarang berputar 180 derajat menentang kebijakan sebelumnya.

Ini seperti meloncat-loncat tapi tidak mengerti arah dan tujuannya. Akhirnya hanya berkutat di titik yang sama.

Oke, mari kita perjelas.

Jadi gini.....

Kenapa banyak orang dan juga pejabat kita yang mengerti dunia pendidikan itu menentang pemberian PR (walau saya tak tahu itu sebatas anjuran atau sudah ada SK)?

Mungkinkah mereka juga trauma dengan guru-guru jaman old, atau yang oleh Mr Ashlam Khan disebut Guru Dinosaurus, yakni yang gemar memberi PR? (Baca artikel : Kuliah Umum oleh Mr Ashlam tentang Education 4.0)

Saya tidak yakin. Walau begitu, saya mencoba menarik suatu garis penghubung dan membuat beberapa kesimpulan yang mungkin masih mentah, tentang beberapa hal yang membuat kita seharusnya menolak pemberian PR di sekolah.

Ini beberapa alasan yang mungkin masuk akal :

1. Wasting time. 

2. Terlalu membebani siswa.

3. It's so yesterday.

4. It's useless.

Jika memang itu alasannya, maka sebenarnya masih bisa dimaafkan. Tetapi tetap saja alasan-alasan tersebut masih sangat mentah. Sangat tidak bijak dan hanya sebagai wujud ketergesa-gesaan.

Padahal sebagai insan pendidik dan edukator, kita harus memandang sesuatu dari banyak sisi sehingga bisa benar-benar menilai mana yang perlu diperbaiki.

Pekerjaan Rumah atau PR memang terlihat jahat bagi sebagian besar pelajar, orang tua, atau bahkan guru itu sendiri.

Namun, dibalik itu semua, kenapa kita tidak mencari akar permasalahan yang sebenarnya : mengapa PR terlihat begitu jahat?

Ini adalah beberapa hal yang mungkin membuat banyak orang membenci PR :

1. Melulu hanya mengerjakan soal.

2. Jumlah soal terlalu banyak waktu terlalu sedikit.

3. Banyak soal yang tidak relevan dengan topik yang baru saja diajarkan. 

4.  Setelah dikerjakan banyak PR yang tidak dibahas.

5. Jangankan dibahas, guru juga lupa bahwa telah memberi PR.

6. PR diberikan secara massif oleh setiap guru. 

7. Pemberian PR sebelum  libur yang seharusnya dinikmati siswa (Natal, Paskah, Nyepi, Tahun Baru)

8. Banyak PR yang melelahkan (membuat karangan minim 4 lembar folio, dll)

9. Banyak PR nyatanya tidak mempengaruhi kredit / nilai siswa.

10. Silahkan isi sendiri.......

Melihat hal itu, memang selayaknya kita berkata bahwa PR itu jahat. Namun siapa yang menyebabkannya?

Pertama-tama adalah guru!

Saya pribadi masih mendukung diberikannya PR!

Alasannya? Banyak dan bahkan akan menjadi suatu Classroom Action Research jika menuliskannya.

Ini adalah beberapa cuplikan yang saya ambil dari http://www.fldoe.org :

Benefits of Homework: 

Homework teaches students about time management. 

Homework teaches students how to set priorities. 

Homework helps teachers determine how well the lessons are being understood by their students. Homework teaches students how to problem solve. 

Homework gives student another opportunity to review class material.

Homework gives parents a chance to see what is being learned in school.

Homework teaches students how to take responsibility for their part in the educational process. Homework teaches students that they may have to do things—even if they don’t want to. 

Homework teaches students to work independently. 

Homework teaches students the importance of planning, staying organized, and taking action.

Hal yang sama juga ditulis oleh My Homeword Done yang cuplikannya adalah sebagai berikut :

Most Notable Homework Benefits for Students :
Homework has been a part of the class ever since schools were established and "do my homework" is the most common question among students. Teachers assign homework so that pupils have something to work on in their spare time. There is nothing bad about this idea. Here are some of the most important homework benefits:
1. Completing homework makes students more responsible and helps them learn time management skills.
When they receive homework from different classes, students immediately start to manage their time so that they can complete all the assignments on time. Also, they know they are responsible for delivering the completed homework to their teachers.
2. One of the benefits of homework is perseverance.
Most students will not manage to solve all the tasks the first time without guidance from their teacher. They need to try again and again, persevering until they succeed.
3. Students learn self-esteem, and this is one of the direct benefits of doing homework. If they cannot complete the assignments on time, they risk being ridiculed by their classmates and risk a low grade as well.
Being able to consistently submit the work on time and do a great job at it immediately raises the self-esteem of students.
4. One of the pros of homework is the fact that it teaches students how to stay organized, plan ahead and break complex tasks into smaller, more manageable parts.
When one has to complete 4 different assignments in 3 days, one tends to be a lot more organized and attentive.
5. Of course, homework gives students another chance to review class material. In many cases, students are not paying enough attention during class to learn everything.
However, when they receive homework, they have to reread everything they wrote down (and even find additional information about some topics) to complete the assignments.
6.One of the benefits of having homework is the fact that students are forced to solve complex problems on their own and learn how to work independently.
When the teacher is not around to help the student, the student must take action and start working hard to complete the assignment on his or her own.
The student learns that he or she must do things even when he or she doesn’t want to.
7. Another benefit of school chores is the fact that the teacher can gauge how much of his class was understood by his students.
When the teacher looks over the homework, he or she immediately observes the points that were not properly understood by the class
And homework teaches pupils that it is best to start early and work at your own pace that to start late and do a rush job. Students learn that every difficult task requires time to complete.
8. Another one of the benefits of homework is the fact that students are inclined to look for tips and tricks online; tips and tricks that help them become more efficient and more knowledgeable.
They may not realize it, but they are learning how to maximize their output and get more work done faster.

See..... Itu baru satu pendapat sudah ada 10 poin.

Saya sendiri merangkum beberapa alasan kenapa PR masih menjadi sarana yang baik dalam pembelajaran :

PR memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi dan mengelaborasi lebih dalam dan luas tentang suatu materi.

Hal ini adalah extending dari konsep pemberian ilmu secala holistik dimana guru bukan lagi sebagai pusat-pengetahuan, namun fasilitator.

Dengan memberi PR, berarti juga memberi tanggung jawab dan kepercayaan kepada anak-anak untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di rumah

PR juga berarti mencegah sesuatu yang mungkin terlewat oleh guru ketika melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas.

PR juga bisa menjadi sarana ekspresi siswa dalam menunjukkan kreatifitas.

Hal ini bisa terjadi jika guru dan pengawas sekolah plus pejabat pendidikan lainnya paham mengenai bentuk-bentuk penugasan kepada siswa dan mengahayati sepenuhnya bahwa siswa tidak pernah datang dengan zero-knowledge. Terlebih di era digital seperti sekarang ini.

Hal yang justru harus dibenahi adalah bentuk, waktu, dan proses evaluasi dari PR itu sendiri :

Bentuk 

PR sangat baik jika diberikan dalam bentuk : mengerjakan soal-soal. Ini adalah teknik yang disebut drilling. Namun apakah melulu hanya bentuk ini yang harus dipakai? Bukankah ada bentuk lainnya, seperti project, membaca halaman tertentu, melakukan penerapan materi yang sudah diajarkan dirumah-gereja-masjid-pura-lingkungan, dll.

Waktu

Harus pula guru menyadari latar belakang siswa. Adalah sangat tidak cerdas dan berperikemanusiaan jika guru memberi tugas pada siswa beragama Hindu dengan alasan libur Nyepi. Padahal sudah jelas yang bersangkutan sibuk menjalankan kewajiban agamanya seharian penuh. Juga adalah kelewatan jika guru menyelenggarakan PR berupa 'kunjungan ke museum' pada perayaan Tri Suci Paskah bagi umat Katholik.

Proses Evaluasi

Lebih baik tidak usah memberi PR jika tidak dibahas. Dengan alasan apapun, bahkan alasan 'sekolah akan melakukan akreditasi sehingga guru sibuk'. Haruslah sebuah PR dibahas tuntas setelah bertemu kembali. Jika sering melanggar hal ini, lebih baik guru yang bersangkutan memikirkan kembali apakah menjadi seorang pendidik adalah takdirnya atau pelariannya semata.

Mengenai bentuk-bentuk PR saya sudah menyiapkan tulisan khusus tentang hal itu. Namun akan kita bahas di lain kesempatan.

Semoga saja artikel sederhana ini bermanfaat untuk kita semua. Jika Anda memiliki pendapat lain, silahkan tulis di kolom komentar. Kami akan dengan senang membacanya.

8 komentar untuk "Pro Kontra Pemberian PR Kepada Siswa"

  1. Artikel yang bermanfaat sekali terutama untuk dunia pendidikan, terimakasih min dan semangat untuk terus berkarya!!!

    BalasHapus
  2. Apalagi sekarang ini udah Full day + pr pula... Belum lagi kegiatan lainnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar sekali sudah banyak sekolah yang mengadopsi full day school system, jadi memang akan merupakan beban bagi siswa kalau masih ada PR.

      Hapus
  3. welcome di negeri dagelan dimana semua perihal baik dianggap tidak baik. Menurut hasil riset saya,pemberian PR adalah hal lumrah dan patut diberikan guna melatih daya motorik otak. Kalau nanti para siswa ada di rumah,seusai pulang sekolah,waktunya tidak terbuang sia-sia dengan hanya bermain gadget.
    Dengan pemberian PR,kita menjadi lebih disiplin dalam memanage waktu yang ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat, semua ada nilai baik dan buruknya, ada plus dan minusnya. Sekarang bagaimana pelaksanaan di lapangan saja yang perlu diperbaiki.

      Hapus
  4. Nggak usah lah kasih kasih pr, saya sebagai siswa jga kdang kberatan apalagi pulang sore masih ada pr blum kegiatan lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak sekolah sekarang yang mulai tidak memberikan PR bagi para siswa.

      Hapus