Mengatasi Problematika Anak Malas Belajar
Permasalahan anak malas belajar merupakan salah satu problematika klise dalam dunia pendidikan.
Nampaknya hal ini bisa terjadi dimana saja, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di sekolah mewah maupun sekolah dengan SDM dan sarana yang tidak terlalu baik.
Sayangnya banyak penanganan yang tidak tepat dan terlihat sebagai tindakan generalisasi saja. Padahal seringnya masalah keenganan untuk belajar ini tidak sesimpel itu. Ada tahap dan pemahaman tertentu yang harus dilakukan. Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah anak-anak yang tidak suka belajar ini?
Sebelum kita membahasnya dalam artikel tentang malas belajar, maka ada baiknya kita mempelajari penyebab mengapa kemalasan itu bisa hinggap pada diri anak-anak.
Penyebab Anak Malas Belajar
Sebenarnya malas belajar pada anak secara psikologis merupakan wujud dari melemahnya kondisi mental, intelektual, fisik, dan psikis anak.
Kenapa malas belajar? Kondisi malas belajar muncul dari beberapa faktor. Kita bisa mengkategorikan faktor-faktor tersebut menjadi dua, yakni intrinsik dan ektrinsik. Berikut adalah penjelasannya :
Dari Dalam Diri Anak (Intrinsik)
Rasa malas untuk belajar yang timbul dari dalam diri anak dapat disebabkan karena kurang atau tidak adanya motivasi diri. Selain itu menurut hemat saya pribadi, kondisi tubuh anak serta hasrat dan kegemaran siswa juga menentukan dan tergolong dalam faktor ini.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh-contoh faktor intrinsik :
- Tingkat kedewasaan termasuk rasa tanggung jawab dan kedisiplinan yang belum terbentuk.
- Mata pelajaran tertentu dirasa membosankan (bukan desire dari anak)
- Anak sedang tidak sehat.
- Kondisi psikologis sedang labil.
- Tingkat intelegensia / emosional (IQ dan EQ)
- Dll.
Dari Luar Anak (Ekstrinsik)
Faktor dari luar anak yang tidak kalah besar pengaruhnya terhadap kondisi anak untuk menjadi malas belajar. Hal ini terjadi karena.
Beberapa hal yang termasuk ke dalam faktor ekstrinsik adalah :
- Guru kurang pandai dalam menjelaskan materi.
- Materi terlalu sulit.
- Guru tidak menyenangkan. Cari tahu cara membuat games di kelas.
- Kondisi pergaulan / teman yang tidak bersahabat. Waspada jika anak Anda mengalami hal ini. Kenali dan atasi hal-hal yang mungkin terjadi, seperti bullying. Baca panduannya di sini.
- Siswa terpengaruh / kecanduan games, pornografi, narkotik, dll.
- Siswa bergabung dengan kelompok tertentu : gangster, klub pecinta pornografi, komunitas penikmat pelacuran, dll.
- Siswa terlalu mencintai hobinya.
- Orang tua tidak mendukung sepenuhnya.
- Lingkungan yang tidak memungkinkan.
- Fasilitas di rumah yang tidak nyaman.
- Fasilitas sekolah yang tidak nyaman.
Cara Mengatasi Anak Malas Belajar
anak malas belajar |
Mendiagnosa akar masalah.
Berikut adalah beberapa solusi malas belajar. Ini adalah langkah pertama yang harus dilakukan guru. Tanpa melakukan tahap ini dan langsung melakukan tindakan tanpa disertai guidance yang jelas, maka tidak akan pernah menyentuh ke akar permasalahan yang sebenarnya.
Bahkan jika salah penanganan akan berkembang menjadi hal yang lebih parah, seperti anak malas sekolah dan sebagainya.
Apa saja yang bisa dilakukan oleh guru dan pihak sekolah dalam tahap diagnosa ini? Berikut adalah beberapa diantaranya :
a. Memantau progress / grafik nilai siswa.
Guru bisa melakukan analisa dari hasil belajar siswa dan nilai-nilainya. Hal ini adalah tindakan yang paling mudah dilakukan.
b. Melihat gairah siswa melalui sikap dan antusiasme dalam mengikuti pelajaran.
Guru juga bisa mengamati tingkah dan tindak tanduk siswa. Siswa yang malas belajar akan terlihat dengan pengamatan yang intensif.
c. Melakukan interview mengenai pendapat siswa tentang belajar / sekolah.
Guru juga bisa melakukan interview dan menanyakan hal tersebut langsung kepada siswa. Tentu saja harus ada trik khusus yang dilakukan agar siswa mau terbuka.
Diharapkan dari sini bisa terlihat akar masalah yang sebenarnya. Apakah siswa tersebut malas belajar karena memang tidak menyukai pelajaran tersebut, fasilitas tidak memadai, guru terlalu cepat menerangkan, kelelahan karena terlalu sering bermain game, fokus terpecah karena harus membantu orang tua atau bahkan hal-hal yang mengejutkan seperti sudah terlibat kegiatan asmara dengans satu atau beberapa orang secara aktif atau malah terjerumus jerat narkoba.
Melakukan Tindakan
Tahap selanjutnya setelah mengetahui akar permasalahan dari rasa malas anak dalam belajar adalah dengan melakukan tindakan. Tindakan ini bisa bersifat ringat, sedang hingga berat.
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan antara lain :
- Guru mengubah gaya mengajarnya.
- Menggunakan metode dan strategi pembelajaran lain agar materi lebih mudah disampaikan.
- Memberikan motivasi yang benar dan intensif.
Meminta pendapat dan memberi masukan orang tua untuk turut mendukung anak dalam belajar.
Mengusulkan diadakan tes kesehatan.
Mengusulkan kepada orang tua agar anak diikutkan bimbingan belajar di luar sekolah.
Mengulang materi pembelajaran tertentu.
Berkonsultasi
Untuk beberapa sekolah swasta sudah diperlengkapi dengan supervisor atau konselor yang mumpuni, tersertifikasi serta profesional.
Ini memudahkan untuk melakukan konsultasi lebih lanjut tentang cara mengatasi kemalas belajar, yakni melakukan kerjasama dan monitoring dengan pihak profesional. Sedangkan pada umumnya pihak guru dan orang tua, jika memang membutuhkan bantuan pihak ketiga, bisa berkoordinasi dengan :
- Psikolog yang mempelajari dan menguasai psikologi pendidikan maupun anak.
- Psikiater.
- Lembaga Riset.
- Dokter / Rumah sakit.
- Pusat Rehabilitasi.
- Pengawas sekolah.
- Gereja / Pemuka Agama.
- Sosiolog.
Anak malas belajar bukanlah perkara sepele. Jika dibiarkan berlarut-larut dan tanpa penanganan tepat maka akan menjadi bom waktu yang hanya mengundang sesal.
Jangan ragu untuk mengambil langkah ini jika memang diperlukan. Masa depan seorang anak sedang dipertaruhkan dan Anda menginginkan hasil yang terbaik, bukan?
Demikianlah artikel kali ini tentang mengatasi anak malas belajar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Jika kebetulan memiliki pengalaman yang sama atau ide yang berbeda, silahkan tuliskan di kolom komentar di bawah ini. Kami akan dengan senang hati membacanya.
bagaimana jika anak memiliki hobi yang sangat ia gemari dan menjajikan bagi masa depan dia? Misal dia hobi banget koding. Sebagai ortu seharusnya memfasilitasi dan mendukung anak dalam hal tersebut kan, bukan malah menyuruh anak berhenti dari hobi yang merupakan potensi bagi dia. Jadi menurut saya, lebih utamakan potensi dasar anak daripada belajar di sekolah sih. Tapi belajar di sekolah jangan sampai hancur juga, sukur2 dapat 3 besar peringkat. Intinya jangan malah menghambat potensi dasar si anak.
BalasHapusSepakat. Ini merupakan ide yang bagus dan sekaligus masukan berharga untuk semua stakeholder, terlebih di jaman Revolusi Industri 4.0 seperti sekarang.
Hapusya itulah pentingnya membina anak dari usia dini dan perhatikan juga pergaulan anaknya
BalasHapusBenar, pergaulan juga tak boleh dilepaskan begitu saja dari pendampingan orang tua dan sekolah.
HapusWah, ini nih tips dan cara membina anak dengan baik, sangat penting bagi penerus bangsa.
BalasHapusMakasih informasinya
Terima kasih, itu juga salah satu visi dari adifunlearning.blogspot.com silahkan baca juga konten lainnya.
HapusSebagai seorang calon guru, artikel ini benar benar membantu saya untuk memahami unsur-unsur apa saja yang memengaruhi karakter siswa. Semangat terus memberikan wawasan... .
BalasHapusTerima kasih, silahkan eksplorasi blog ini yang memang salah satunya dikhususkan untuk guru dan calon guru. :)
Hapus